TRANSLITE KE BAHASA

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cara Penulisan Footnote (catatan kaki) dari Buku, Majalah, Surat Kabar dan Internet

Footnote (catatan kaki) adalah catatan di kaki halaman untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, pernyataan, atau ikhtisar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan footnote adalah sebagai berikut.



1.  Footnote (Catatan kaki) dari Buku

      - Satu Pengarang
        1Ade Iwan Setiawan, Penghijauan dengan Tanaman Potensial, Penebar Swadaya, Depok,  2002, hlm. 14.

      - Dua Pengarang
        2Bagas Pratama dan T. Manurung, Surat Menyurat Bisnis Modern, Pustaka Setia, Bandung, 1998, hlm. 50.
2.  Footnote (Catatan kaki) dari Internet

   3Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-Aden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47

3.  Footnote (Catatan kaki) dari Majalah

        4Mochtar Naim, ’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.


4.  Footnote (Catatan kaki) dari Surat Kabar

         5Suara Merdeka, 29 Agustus 2005, hlm. 4.

Diatas merupakan contoh-contoh penulisan Footnote atau Catatan kaki. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan footnote adalah sebagai berikut.
  1. Nomor footnote agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak sampai setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau tepi teks, atau sama dengan permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua baris, baris kedua dan selanjutnya dimulai di garis margin atau tepi teks biasa.
  2. Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
  3. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring jika diketik dengan komputer.
  4. Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang, nama pengarang dicantumkan semua.
  5. Jika sumbernya berasal dari internet: Nama depan dan belakang penulis, “Judul dokumen,” nama website, alamat web komplit, tanggal dokumen tersebut di download.
  6. Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang pertama, lalu di belakangnya ditulis et al., atau dkk.
 Dalam menuliskan footnote, adakalanya digunakan singkatan-singkatan tertentu, yaitu :
  1. ibid, kependekan dari ibidem yang berarti ‘di tempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan lain’.
  2. op.cit., singkatan dari opere citato, artinya ’dalam karangan yang telah disebut dan diselingi dengan sumber lain’.
  3. loc.cit, kependekan dari loco citato, artinya ‘di tempat yang telah disebut’. loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut.
            Perhatikan pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit., dibawah ini.
  • 1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
  • 2Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)
  • 3Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
  • 4Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
  • 5Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah disebutkan di atas)
  • 6Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut di atas di halaman yang sama, yakni hlm. 46)
  • 7Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)

HIKMAH DIBALIK PERISTIWA Ketika Patah Kaki Diriku Saat



Diriku Saat ini
 Terimakasih Tuhan, dari kejadian yang pahit namun sudah banyak pelajaran yang aku dapatkan kejadian di tgl 29-oktober-2013 lamban laun waktu berlalu tak terasa sudah mencapai satu tahun kakiku dari 32 hari menjalani pengobatan hingg belajar berdiri ,perlahan-lahan belajar jalandengan tongkat hingga jalan tanpa tongkat seperti sekarang, hari demi hari kulewati dengan kondisi yang semakin membaik hingga  tgl 29 oktober 2014 ini Tulang kakiku sudah mencapai usia satu tahun,  terimakasih tuhan atas nikmat yang telah engkau berikan hingga sampai sekarang, telah sekian lama aku hidup di dunia ini. Selama itulah aku menemui berbagai macam pengalaman mulai dari yang paling pahit hingga yang paling manis. kenangan pahit itu akan kujadikan pengalaman untuk memperbarui diriku  kedepannya.
Aku yang dulu bukanlah Fandi yang sekarang, karena aku yang dulu selalu hidup dengan identitas orang lain.namun sekarang aku sudah mulai hidup menjadi diri sendiri serta belajar memahami arti hidup itu ? Aku menagis sekaligus tersenyum ketika merenungi dan mengenang masalaluku. Dengan itu, aku mengetahui siapa diriku, siapa keluargaku, siapa guruku, seperti apa keluargaku dan di mana rumahku yang sebenarnya.?
Inilah aku Ahmad Afandi. Aku sangat bersyukur dengan ketentuan Allah ini, aku tau,

Sekarang aku hanya seorang diri yang tak punya apa-apa. Yang ku punya hanya ilmu yang akan aku sebarkan ke masyarakat nanti.
Yang ada dalam pikiranku saat ini hanya ada kata pekerjaan-pekerjan, aku ingin bekerja untuk memenuhi kebutuhanku sendiri dan orang-orang yang akan menjadi tanggung jawabku.
Aku sudah dewasa  yang tak ingin menyusahkan orang tuaku lagi bahkan aku ingin membantunya,,,,
Inilah aku sekarang.
Dalam segi pandangan dan pemikiran , aku bukan Fandi yang kolot seperti dulu lagi, aku sudah mulai terbuka dengan semua pemikiran, mulai dari yang  paling sesat sampai yang paling benar katanya. Mulai dari yang paling konservatif  hingga yang paling liberal.
Dalam memandang manusia: Fandi yang sekarang tidak lagi  menilai dengan kalimat  hitam putih, namun telah berubah menjadi pelangi , merah kuning hijau, serta dapat menerima suatu perbedaan .
Inilah aku yang penuh dengan kekurangan dan kehinaan.
Aku hanya bisa berusaha tapi aku harus menerima akan keyataan hidup dengan penuh kepasrahan.
Back To Top